TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menetapkan hasil penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI018 sebesar Rp 12,97 triliun, yang akan dimanfaatkan untuk sebagian pembiayaan APBN termasuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan melalui keterangan pers di Jakarta, Jumat, 23 Oktober 2020, menyatakan penjualan ORI018 masih menunjukkan hasil yang sangat baik.
Hal tersebut terlihat dari animo masyarakat yang tinggi, meski ORI018 merupakan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel ketiga yang ditawarkan pada masa pandemi, dengan kupon terendah sepanjang sejarah yaitu 5,7 persen per tahun.
Penjualan obligasi ritel ini telah mengundang minat sekitar 56 persen investor lama atau investor yang pernah membeli SBN ritel, dari 26.160 total investor ORI018.
Sisanya, sebanyak 12.103 investor merupakan investor baru dengan nominal pembelian mencapai Rp 5,18 triliun atau sekitar 40 persen dari total nominal ORI018.
Berdasarkan profesi, jumlah investor ORI018 didominasi oleh pegawai swasta yaitu mencapai 8.693 investor (33 persen). Namun, dari sisi volume, didominasi oleh wiraswasta sebesar Rp 5,9 triliun atau 46 persen.